KARO - Sungguh miris, pembangunan toilet atau water closet (WC/Jamban) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Satu Atap (Satap) 1 Dolat Rayat, Kecamatan Dolat Rayat, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara seharga Rp. 169 juta tidak berfungsi.
Pasalnya, sejak toilet rampung dikerjakan yang menyedot anggaran dari dana alokasi khusus (DAK) yang dikucurkan pemerintah pusat ke Dinas Pendidikan Kabupaten Karo tahun anggaran (TA) 2022., hingga saat ini toiletnya tidak berfungsi.
Anggaran yang nilainya sangat fantastis tersebut menjadi sorotan publik. Bahkan sejumlah siswa mulai berkomentar atau mengeluhkan dengan kondisi tolilet 'Keramat' tersebut.
"Namanya aja ada toilet, tapi gak bisa dipake. Itu masih ditutup karena baknya bocor. Jadi belum bisa dipake, " ujar seorang siswi kepada wartawan, belum lama ini.
Kondisi tersebut dibenarkan Efianto Noor (50) selaku penjaga sekolah, yang mana kondisi toilet/jamban yang belum lama dibangun belum bisa difungsikan karena baknya juga bocor.
"Yah terpaksa anak-anak harus bergantian pakai toilet guru. Air harus ditaruh di ember, karena baknya bocor semua, " ujarnya kepada wartawan.
Baca juga:
Kata Siapa JIS Tidak Sesuai Standar FIFA?
|
Dikatakannya, pekerjaan pembangunan toilet atau jamban di sekolah yang dijaganya, baru rampung pada bulan Januari. Sejak itu belum pernah digunakan siswa.
"Kalau gak salah, bulan Januari baru selesai dikerjakan kontraktor. Ada empat ruangan, dua ruangan untuk guru dan sisanya untuk murid, " ujarnya.
Ia menyebut, jika kondisi itu telah disampaikan kepala sekolah ke kontraktornya. Tapi hingga saat ini belum juga diperbaikii.
"Kata Dameria (Kontraktornya-red) akan diperbaikinya. Kalo gak salah marga Tarigan, "tutup penjaga sekolah.
Pantauan wartawan, pembangunan toilet (jamban) SMPN Satap I Dolat Rayat dikerjakan CV Mubuh dengan nomor kontrak 420/913/PPK-Disdik Fisik/2022, tanggal kontrak 29 November 2022.
Nilai fisik Rp. 169.279.279, masa konstruksi 27 hari kerja terhitung 29 November-28 Desember 2022 dan masa pemeliharaan 160 hari kalender.
(Anita Theresia Manua)